Cara Menggunakan Tanda Kurung Siku & Petik Tunggal Sesuai EYD

Panduan Penggunaan Tanda Kurung Siku dan Petik Tunggal dalam Kalimat - Tanda kurung dan petik sering sekali kita temukan di dalam kalimat. Nah, tahukah Anda bagaimana cara menggunakan kedua tanda baca tersebut dengan  baik dan benar ?

Sobat, Sebuah kalimat yang efektif dapat dilihat dari beberapa indikator, salah satunya yaitu penggunaan tanda baca. Dalam Bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca diatur dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Penggunaan tanda baca yang masih membingungkan yaitu penggunaan tanda kurung siku dan tanda petik tunggal. Nah, berikut adalah panduan penggunaan tanda kurung siku dan petik tunggal dalam kalimat. 

Selamat membaca!
 
 

1. Tanda Kurung Siku


Tanda kurung merupakan tanda baca yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, frasa, atau kalimat. Terdapat dua jenis tanda kurung, yaitu tanda kurung biasa ((...)) dan tanda kurung siku ([...]). Penggunaan tanda kurung siku jarang ditemukan dalam bacaan sehari-hari, oleh sebab itu banyak masyarakat yang masih bingung dalam penggunaan tanda kurung jenis ini.
 

Panduan menggunakan tanda kurung siku:

a) Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, frasa, atau kalimat sebagai tambahan atau koreksi pada bagian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Pengunaan tanda kurung siku ini dimaksudkan untuk mengetahui kesalahan yang memang ada pada naskah aslinya.
 
Contoh: 

Kalimat / naskah asli:
Minum air putih saat pgi hari setelah bangun tidur sangat baik bagi kesehatan tbuh.
 
Kalimat setelah direvisi:
Minum air putih saat p[a]gi hari setelah bangun tidur sangat baik bagi kesehatan t[u]buh.

Kalimat / naskah asli:
Dia meminjam uang satu juta rupiah kepada saya bulan lalu.
 
Kalimat setelah direvisi:
Dia meminjam uang [sebesar] satu juta rupiah kepada saya bulan lalu. 


b) Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit kata, frasa, atau kalimat yang berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung.
 
Contoh:
  1. Pembahasan materi dalam bab ini merupakan kelanjutan dari materi pengembangan usaha (baca dalam Bab III [halaman 35-42]) yang akan dibahas lebih mendalam.
  2. Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan teori (baca dalam Bab II [halaman 40-62]).

2. Tanda Petik Tunggal


Tada petik merupakan ntanda baca yang berfungsi untuk mengapit petikan dalam sebuah kalimat atau tulisan. Tanda petik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tanda petik biasa (“...”), dan tanda petik tunggal (‘...’). Tanda petik tunggal merupakan tanda baca yang masih membingungkan dalam hal penggunaannya sehingga diperlukan panduan agar tidak salah dalam penulisannya dalam sebuah kalimat atau paragraf.
 

Panduan menggunakan tanda petik tunggal:

a) Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang berada dalam petikan lain.
 
Contoh:
  1. Agus berkata, “Tidakkah kamu mendengar bunyi ‘duk,duk,duk’ pada malam itu?”
  2. Ani berkata kepada Rina, “Sewaktu pulang sekolah Anton mendekatiku dan berkata ‘maukah kamu menjadi seseorang yang spesial bagiku?"
  3. “Aku sama sekali tidak mengetahui darimana asal datangnya bingkisan kue ‘Legit Nian’ itu”, ujar Lela


b) Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna atau ungkapan, dan digunakan sebagai penegas makna kata atau ungkapan tersebut.
 
Contoh:
  1. Gadis itu pasti merasa sangat malu sehingga mukanya berwarna ‘merah padam’.
  2. Andi mendapat penghargaan sebagai ‘anak terpintar’ di sekolahnya.
  3. Paman Ben merupakan pria yang sangat tangguh dan berani sehingga tak heran bila ia dijuluki sebagai ‘penguasa’ daerah ini.

 
c) Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit terjemahan kata, frasa, atau ungkapan dari bahasa asing atau tradisional yang terserap ke dalam Bahasa Indonesia.
 
Contoh:
  1. Setelah pembelajaran ini usai, kita harus mengadakan follow-up ‘tindak lanjut’.
  2. Kita tidak bisa pergi ke sana soalnya ‘karena’ hujan sangat deras.
  3. Vidi akhirnya menemukan cinta sejatinya dan merubah status single nya ‘bujang’.




Nah, demikianlah artikel kali ini tentang cara menggunakan tanda kurung siku dan tanda petik. Sobat, selain artikel di atas, baca pula artikel berikut ini: Panduan menggunakan huruf kapital, fungsi partikel -lah, -tah, -kah, dan -pun di dalam kalimat, dan kaidah menggabungkan kalimat

Baiklah, sampai di sini perjumpaan kita kali ini. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk Sobat semua. Terimakasih telah membaca dan sampai berjumpa kembali dalam artikel-artikel menarik lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Explanation Text tentang Banjir dalam Bahasa Inggris

55 Contoh Slogan Anti Narkoba Terbaik

Contoh Karangan Narasi Berlibur ke Pulau Bali Terbaik